Saturday, July 21, 2018

Tentang BPJS

Saya ingin sedikit menjelaskan konsep sehat yang diusung oleh Kementerian Kesehatan RI. Yang namanya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). 

Kebetulan saya mencoba menjabarkannya menjadi 6 pokok bahasan. dimana 1 sampai 5 adalah pokok bahasan yang berkenaan dengan apa yang kita lakukan yaitu Makan, Istirahat, Olah Raga, Berpikir Positif dan Perilaku Sehat. Ditambah bahasan ke 6 berupa Fasilitas Kesehatan. Di sini kita perlu sekali untuk mengerti, jika sudah menjaga kesehatan dan tetap sakit maka kita harus tahu harus minta pertolongan medis ke mana. Sayangnya jarang sekali fasilitas medis yang gratis. sehingga kita mesti mempersiapkan untuk diri kita dan keluarga kita sendiri. Ada beberapa cara untuk mempersiapkan, salah satunya adalah dengan ikut program BPJS yang disediakan pemerintah. cara lain bisa dengan menabung, memiliki daftar fasilitas kesehatan murah seperti Puskesmas, mempelajari teknik self healing, dll. 

Sekarang kita bahas dulu tentang BPJS, merupakan program yang bagus yang disediakan oleh pemerintah Indonesia untuk kita, di mana kita perlu membayar iuran setiap bulan untuk selanjutnya jika sakit kita bisa mendapat pengobatan tanpa perlu mengeluarkan biaya sama sekali. Memang banyak komentar miring tentang BPJS, terutama prosedur saat ingin memanfaatkannya. Menurut saya, komentar miring tersebut disebabkan kurang pahamnya orang tersebut terhadap prosedur klem BPJS. Jika saja kita mau  mempelajari prosedur dan tata laksana pengobatan menggunakan kartu BPJS, sebenarnya tidak sulit. bahkan menurut saya prosedur pengobatan dengan biaya BPJS ini merupakan prosedur yang sangat baik. Pengobatan akan dimulai dengan pemberian obat dengan dosis kecil dulu, jika dosis kecil tidak sembuh baru ditingkatkan dosisnya. Dilakukan pemberian obat dulu, jika obat tidak menyembuhkan baru dilakukan tindakan operasi. Ini merupakan prosedur yang baik, bayangkan jika baru diduga sebuah penyakit lalu langsung di operasi, banyak sekali cerita pasien yang di operasi, ternyata masalahnya bukan di situ, hanya karena terburu buru dalam menentukan diagnosa. Percayalah, bahwa prosedur BPJS ini justru melindungi teman-teman kesalahan diagnosa. 

Lewat tulisan ini, saya mengajak teman-teman untuk mempelajari aturan dan tata laksana pengobatan menggunakan BPJS. kita perlu mengedukasi diri kita sendiri, karena sangat bermanfaat saat kita atau keluarga kita membutuhkannya nanti. 



Di bawah ini merupakan beberapa testimoni positif dari para pengguna BPJS yang kebetulan mereka share ke grup WAG Healthy and Happy Community:


Mbak Airi dari Jakarta: Betul, krn aku sndiri testimoni bbrp kali dgn BPJS. Alhamdulillah tdk ada perbedaan pelayanan, tp pastinya hrs sesuai prosedural dan tdk bs memilih RS. Dbutuhkan kesabaran dan waktu, krn pemeriksaan hrs brtahap sesuai aturan.

Mas Ridwan dari Jakarta‬: Ibu saya pakai bpjs untuk berobat. Kondisi beliau ada darah tinggi pengapuran tulang punggung dan saraf. Pelayanan dan dokter nya ok di rumah sakit PMI bogor. Obat di berikan campur antara yg panten dan generik. Medical checkup dan uji test darah semua free. Allhamdulilah sekarang ada bpjs

Mbak Gaya dari Bekasi‬: Iya mas, saya pernah menggunakan bpjs ..alhamdulilah baik2 aja..thn 2014 saya harus kuret karna menstruasi yg kelamaan sebelum kuret harus transfusi darah dulu 2 kantong semua ditanggung bpjs kecuali ambulans yg digunakan untuk ngambil kantong darah di pmi..lalu thn 2015 awal saya operasi besar angkat rahim dgn menggunakan bpjs karna kembali terjadi pendarahan alhamdulilah operasi lancar..tapi dua hari atau 3 hari setelah operasi harus sdh kluar dari rs..padahal duduk aja masih sakit tapi memang itu aturannya..selebihnya membantu sekali..saya cuman bayar sekitar 300an klo g salah itu juga buat PA rahim
Jadi biaya PA hampir satu juta..dibagi dua sama bpjs bayarnya

Mbak Lala dari Depok: Sy juga pake BPJS penanganan baik di RS deket rmh,  apalagi wktu sy awal awal kena gerd,  sering bolak balik UGD,  tp mrka tangani benar dan cepat,  bgtu juga utk ke psikiater..  Mereka juga tidak membedakan yg reguler dan bpjs.  Siapa antri dulu ya itu masuk.. Biasanya yg sy tau kan kalo RS,  yg reguler didahulukan

Bpk Is Rismana dari Jakarta: Betul mas sy sendiri sdh 2x operasi. Yg penting bersabar ikuti prosudur dan tahapan


Tips pemanfaatan fasilitas BPJS

Wow.. banyak juga ya ternyata testimoni positif dari penggunaan kartu BPJS ini. saya dan keluarga juga pengguna kartu BPJS ini. hampir kami tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk kesehatan. memang biasanya untuk perawatan gigi kami masih ke dokter spesialis dan bayar sendiri karena sudah langganan. Tapi untuk sakit lain kami selalu menggunakan bpjs. setelah lebaran kemarin ayah saya sakit dan harus ke UGD, kami juga gunakan BPJS. beliau mendapat penanganan yang baik dan setelah hampir 5 jam di observasi di UGD diperbolehkan pulang dengan dibekali obat. Semuanya gratis tanpa bayar. 

Lalu setelah selesai dengan ayah saya, rupanya ibu mertua saya juga sakit, lalu di hari berikutnya kami membawa ibu mertua untuk berobat lagi, dengan juga kartu bpjs. di dokter umum tidak berani memberi obat lalu di rujuk ke spesialis, kami bawa ibu mertua ke spesialis dan ternyata di minta perawatan ke dr Syaraf, dan psioterapi selama 5 hari. semuanya gratis kami tidak perlu bayar sama sekali. 

tidak terbayang oleh kami tanpa bpjs ini dalam satu bulan berapa biaya yang harus keluar. pasti mahal sekali. ini sebabnya kami sarankan teman-teman untuk mempelajari prosedur claim bpjs, karena sangat membantu.

memang pengobatan dengan bpjs pakai antri, tapi pernah sekali kami skip bpjs dan pergi ke dr spesialis langsung. ternyata di dr spesialis sama juga, antri juga. Semua pakai antri nah kita pelajari triknya biar tdk merasa terlalu membebani.sedikt cerita saya kemarin saat antrian ibu saya. Pertama kita siapin dulu berkas yg diperlukan apa saja yg hrs di foto copy (bisa tanya satpam atau petugas mereka baik dan informasi mengalir)
Pastikan dokter yg kita tuju tau jadwal nya biar tdk sia2 ngantri.

Antri itu 1 jam sampai kita dpt registrasi (bisa bawa minum , nyemil ,bawa buku dll pengalih )
Setelah registrasi masukan berkas ke perawat timbang  . Itungan saya pas dgn jadwal dokter datang.

Mereka menghitung 2 jam sebelum dokter praktek dan itu benar 

* Kalau kita yg sakit dan tdk kuat coba ajak tetangga,teman,saudara utk bantu kita antriin.
Pasien bisa menunggu di rmh jk jaraknya dekat datang 30menit sebelum dokter periksa utk timbang dan tensi

Utk antri obat biar hemat waktu ,saat kita dapet resep dan dipanggil disuruh serahkan ke kasir kita tungguin . Saat tinggal tunggu obat di racik kan ada no antrian kita hanya coba tanya ke bagian penyerahan obat sdh no berapa dari situ kita bisa prediksi berapa lama kita akan dipanggil. Biasanya suster yg diapotok bantu liatin .
Misal baru no 200 nah kita dpt urutan 214 itu hampir 2 jam bisa kita manfaatkan sholat,cari makan 1-1.5 jam saat balik kita tanya lagi sdh no berapa siapa tau sdh dipanggil.  Jd tdk terlalu berasa menunggunya.


I'm Healthy and Happy