Sunday, January 27, 2019

Pintu yang terlalu sempit


Tadi pagi saya dan istri membantu menggantikan rekan instruktur lain yang membuka sasana baru di kota depok, namun beliau tinggalnya di Serpong.

Pagi itu hujan, kontak person sasana baru ini memulai komunikasi whatsapp dengan saya. “Pak di sini hujan.. di sana hujan tidak pak?”. Saya pun membalas: “iya bu, di sini juga hujan, tapi saya tetap jalan ke sana”. Singkat cerita saya tiba di lokasi, sebuah masjid yang halamannya akan kami gunakan untuk latihan Ling Tien Kung bersama. Ibu yang menjadi kontak person saya datang dan mulai sibuk mempersiapkan tempat, memanggil warga sekitar masjid untuk berkumpul dan berlatih gerak penyembuhan bersama. Sambil menunggu saya melihat di samping masjid ada seorang ibu yang duduk di kursi roda elektrik. Saya menghampiri ibu tersebut dan mengajak untuk bergabung berlatih bersama, sambil menceritakan bahwa rekan saya ada yang forward saya video seorang ibu yang sama seperti beliau tadinya hanya duduk di kursi roda, sekarang sudah bisa berjalan lagi. Ibu itu berkata iya saya pingin ikut, tapi saya tidak bisa. Saya masih tidak mengerti mengapa tidak bisa, tapi saya terpaksa meninggalkan ibu itu karena latihan akan segera dimulai.

Latihanpun dimulai, saya melakukan apa yang diajarkan senior senior saya, membuka latihan dengan doa, kemudian sedikit menjelaskan gerakan charge accu sebelum memulai latihan. Lalu latihanpun dimulai. Ditengah latihan saya melihat ibu tadi dengan menggunakan kursi rodanya berjalan mengelilingi masjid seperti mencari-cari sesuatu. Setelah beberapa kali bolak balik, akhirnya ibu itu berhenti di pinggir pagar masjid, lalu menghadapkan kursi rodanya kearah saya dan mulai mengikuti gerakan latihan dari kursi rodanya. Latihan tetap berjalan seperti biasa, ketika masuk ke gerakan kaki bangau 10 titik, saya minta ijin pada peserta untuk membelakangi mereka agar mereka bisa melihat contoh gerakan dengan posisi saya searah dengan mereka. Setelah selesai saya balik badan, ibu tadi sudah tidak terlihat lagi.  Seusai latihan saya berusaha mencari ibu tadi, tapi sepertinya sudah masuk ke dalam rumah.

Sesampai dirumah saya bercerita pada istri tentang ibu tadi, rupanya istri saya pun juga memperhatikan dan sempat menghampiri dan berusaha membantu, tapi rupanya pintu pagar masjid terlalu kecil sehingga tidak bisa dimasuki oleh kursi roda elektrik ibu tadi. OK.. berarti ini menjadi PR kami minggu depan, bagaimana caranya ibu itu bisa masuk ke dalam masjid dan bisa berlatih bersama di tengah-tengah kami. Sebuah tantangan yang menarik bagi seorang Instruktur Ling Tien Kung..

I’m Healthy and Happy

Kuman

Kuman adalah sebuah organisme yang sangat kecil yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan microskop.

Kuman jika masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit. Secara umum dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan maka kita bisa menghindari kuman masuk ke dalam tubuh kita.

Selain menyebabkan penyakit, sebenarnya kuman terkadang ada gunanya juga. Jika tubuh kemasukan kuman maka akan sakit, lalu tubuh membentuk sebuah mekanisme pertahanan untuk melawan kuman ini. Dalam rangka meningkatkan kemampuan self healing kita, jangan buru-buru minum obat jika mulai terasa sepertinya akan sakit, latihlah tubuh kita agar bisa melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh kita.

Jadi kuman terkadang kita perlukan untuk membuat tubuh kita semakin kuat. Untuk melatih ketahanan tubuh kita.

I'm Healthy and Happy

Friday, January 25, 2019

Apa itu gerakan Empet Empet

Saya mencoba menjelaskan ke peserta sasana Ling Tien Kung saya mengenai gerakan empet-empet dengan cara seperti ini:

empet empet ini bahasa cinanya fu kang. Merupakan gerakan dasar ling tien kung. Gerakannya menggunakan otot spinchter atau otot yang melingkari anus kita.

Saya akan bahas 3 kondisi:
1.  Kondisi normal ketika anus tidak diapa apakan kita sebut loss .
2. Lalu Otot tsb ditahan atau anus dikatupkan/ditutup, gerakan ini kita sebut empet.
3. Kemudian setelah tertutup tarik lah otot tsb kearah dalam usus, gerakan ini kita sebut tahan.

Gerakan empet-empet ini adalah empet tahan- empet tahan. Bukan empet loss - empet loss.

Hitungan satu kali empet-empet adalah empet-tahan. Lalu lanjutkan ke hitungan kedua empet-tahan lagi. Jangan di loss kan dulu. Lakukan sampai jumlah minimal untuk satu iterasi. Laoshe mengajarkan bahwa jumlah minimal untuk satu iterasi adalah 25 kali empet-empet baru di loss kan. Jadi jangan dulu berhenti sebelum minimal 25 hitungan agar empet-empet yang kita lakukan bisa efektif.

Disarankan dari bangun tidur di pagi hari sampai kita tidur lagi di malam hari lakukanlah 1.500 empet empet.

Semoga cara menjelaskan seperti ini bisa membantu.

I'm Healthy and Happy

Apa itu Self Healing

Pernahkah kalian melihat film silat atau film kungfu atau baca cerita silat yang menceritakan bahwa si pendekar bertarung dan terluka lalu dia melakukan satu aktifitas tertentu kemudian tak lama dia keluar dengan kondisi kembali sehat seperti sebelum dilukai oleh musuhnya? Ini yang dinamakan dengan self healing.

Pasti kalian pernah mengalami luka kecil, lalu karena sibuk kalian abaikan luka itu, ternyata darahnya berhenti karena lukanya kering sendiri dan dalam beberapa hari luka itu sembuh tanpa diobati sama sekali. Ini juga namanya self healing.

Mungkin juga pernah mengalami seperti mau pilek, lalu kalian tidur dan setelah bangun tidur terasa segar dan tidak jadi pilek. Ini juga dinamakan self healing.

Self healing adalah kondisi dimana tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Kemampuan self healing ini secara alami memang sudah dimiliki oleh tubuh kita. Namun dijaman sekarang, tubuh kita sudah dimanja oleh berbagai macam obat. Sehingga pusing sedikit minum obat lalu pusingnya hilang, mau flu minum obat lalu flunya sembuh. Sehingga kesembuhan kita menjadi bergantung pada obat.

Beberapa kelompok mulai mengurangi pemakaian obat ini, lalu mencari alternatif obat yang alami. Disebut dengan herbal. Sehingga sakit sedikit langsung deh cari herbal apa yang bisa menyembuhkan. Ini juga masih ketergantungan dengan apa yang kita makan.

Sebenarnya, tubuh kita perlu dilatih agar bisa cepat melakukan proses self healing. Sehingga kita tidak perlu bergantung pada obat dan herbal. Mirip seperti angkat beban untuk melatih otot, atau belajar untuk melatih otak, maka tubuh juga perlu dilatih agar kemampuan self healingnya meningkat.

Ada beberapa cara untuk bisa melatih kemampuan self healing, paling tidak ada 3 yang saya ketahui, yang bisa saya share:

1. Olahraga
Orang yang rajin dan rutin berolah raga, memiliki daya tahan yang baik, daya tahan ini juga merupakan modal bagi tubuh untuk meningkatkan kemampuan self healing.

2. Olah nafas
Olah nafas bertujuan untuk melipat gandakan energi chi dalam tubuh. Energi chi ini yang berperan besar dalam self healing ini. Energi bersifat seperti air, akan mengalir dari organ yang kelebihan energi ke organ yang kekurangan energi. Jika satu organ memiliki cukup energi chi, maka organ tersebut bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Untuk jenis olah nafas yang pernah saya pelajari adalah teknik Olah Nafas dari alm dr Harry Angga, yg dia beri nama Bio Energy Power.

3. Ling Tien Kung.
Ini mirip dengan nomor 2 tadi, bertujuan untuk mencharge kembali energi chi, biasa disebut dengan Charge Accu Manusia. setelah energi chi dilipatgandakan, lalu melakukan gerakan gerakan yang bertujuan melatih organ organ bagian dalam yang tidak ada di olah raga atau senam manapun. Uniknya Ling Tien Kung sama sekali tidak mengolah nafas, dalam melakukan teknik gerak Ling Tien Kung, bernafaslah seperti biasa.

Jadi ini 3 hal yang saya ketahui untuk bisa melatih kemampuan self healing kita. Untuk itu, rajinlah berolah raga dilanjutkan dengan relaksasi sambil mengolah nafas setiap hari, atau pilihan lain adalah lakukan 4 kali Ling Tien Kung dalam seminggu. InsyaAllah kemampuan self healing kita akan baik.

I'm Healthy and Happy

Thursday, January 24, 2019

Target Pencapaian Kesehatan awal tahun

Selamat malam teman-teman.. 

Saya menuliskan tulisan ini tadi siang, ditengah kebingungan saya karena duduk di kapal feri dan tdk tahu harus berbuat apa apa lagi. Iseng iseng saya menulis saja buat Healthy and Happy Community.

Sekarang masuk ke awal tahun. Apa artinya tahun ini bagi teman teman? Kalau di sebuah sesi motivasi, biasanya ditanyakan target kita apa di tahun yang baru ini. Buat teman teman saya ada ide.. 

Bagaimana kalau target tahun ini adalah sehat. Pertama ada baiknya kita definisikan dulu sehat yang ingin kita capai itu apa. Bagaimana kalau kita terjemahkan lagi sehat itu sebagai sebuah kemampuan melakukan aktifitas. Misal berlari.

Ini percis dulu yang saya lakukan waktu sakit, saya tidak tahu sakit apa karena saat itu belum banyak edukasi mengenai sakit GERD dan psikosmatis seperti ini. Jadi saya hanya mendefinisikan bahwa saya merasa sehat kalau sudah mampu ikut acara 5k Fun Run.. sehingga saya rutin berlatih. alhasil gak jelek jelek amat juga, saya bisa menyelesaikan 5k run saya dalam waktu 22 menit. Waktu ini bukan waktu yang bagus sebenarnya, tapi untuk ukuran orang yang punya sakit lambung dan psikosomatis, lumayanlah... 

Singkat kata. mari teman-teman definisikan target pencapaian dibidang kesehatan untuk tahun baru ini apa. lalu cari cara untuk mencapainya..

Selamat Malam..

I'm Healthy and Happy

Bisa tidak botak lagi tapi...

Salah satu masalah yang dialami pria dengan bertambahnya usia adalah kebotakan.. rambut mulai menipis. Ini juga terjadi sama saya.. sudah sering saya memperhatikan para dokter ahli gizi, dokter dengan spesialisasi dermatologist. Gak mungkinlah mereka ini gak tahu cara menangani kebotakan. Tapi ya kok mereka membiarkan rambutnya mulai menipis ya.. dan seperti tidak melakukan sebuah upaya apapun untuk menghentikan kebotakan yang mereka alami. Paling banter mereka sekalian di cukur habis saja rambutnya.

Berbekal penasaran ini saya dengan sengaja mendatangi seorang dermatologist di kota saya. seorang dokter laki-laki, cukup senior, tentunya rambutnya juga sudah mulai menipis. Saya ceritakan perihal keinginan saya untuk menghentikan proses menipisnya rambut saya, apakah ada cara untuk mengembalikan agar rambut saya kembali lebat seperti waktu saya usia dua puluhan dulu..

Dokterpun menjelaskan bahwa penipisan rambut dikepala bagi seorang laki-laki merupakan hal yang wajar dikarenakan penambahan usia. Untuk meminimalkan prosesnya, maka gunakanlah tonic untuk memperkuat akar rambut. Dokter lalu menyambung, saudara saudara saya yang seusia semua sudah habis rambutnya, saya masih mending ini masih tersisa walau tipis, ini dikarenakan saya menggunakan tonic penguat akar rambut.

OK dok.. lalu apakah ada cara untuk mengembalikan agar rambut saya kembali lebat seperti saat usia saya 20 tahunan dulu?

Dokterpun menjawab bisa.. dengan cara menambahkan hormon bisa dengan obat minum atau suntik, nanti akan berefek pada libido.

Oh begitu ya dok.. kalau begitu biarkan saya jadi botak saja.. Makasih atas advisenya dok...

I'm Healthy and Happy

Wednesday, January 23, 2019

Bekali dirimu setiap hari

Saya ingin membuat perumpamaan.. kalau kita ingin bepergian keluar rumah tentunya ada satu atau beberapa benda yang pasti kita bawa. Ketika kita sudah berada 500 meter dari rumah dan menyadari bahwa benda itu tertinggal. maka kita akan memutar kembali ke rumah hanya untuk mengambul benda tersebut. Mungkin benda itu adalah smartphone dan dompet, atau ada benda lain lagi.

Mengapa kita perlu sekali benda itu menempel didiri kita? dari sekian banyak jawaban saya mendefinisikan jawaban bahwa benda tersebut memiliki berbagai macam solusi dari semua kebutuhan kita di luar rumah. Sehingga menambah kepercayaan diri kita kalau dua benda itu kita bawa. karena dua benda itu untuk era sekarang ini merupakan bekal kita selama bepergian.

Bagaimana dengan tubuh kita sendiri? apakah tubuh kita membutuhkan bekal untuk meminimalkan proses penuaan yang selalu terjadi. bekal untuk mengatasi radikal bebas yang mungkin akan kita hadapi sepanjang hari. perlu dong ya tubuh kita bekali untuk itu semua..

Sebenarnya saya ingin mengajak pembaca untuk melakukan Ling Tien Kung setiap hari untuk membekali tubuh kita dalam menghadapi kegiatan satu hari. Tapi mungkin tidak semua dari kita sempat untuk melakukan 40 menit Ling Tien Kung setiap pagi, ada yang setelah sholat subuh sudah harus berangkat kerja, atau sejak sholat subuh sudah mulai sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.

Untuk solusi ini saya berkonsultasi dengan salah satu Instruktur di Jabodetabek yang cukup senior (mohon maaf beliau menolak untuk disebutkan namanya di blog saya), yang sudah membina banyak peserta dan beberapa peserta binaan beliau bahkan juga sudah menjadi instruktur juga. Saya menanyakan bagaimana pak anjuran berlatih LTK untuk orang yang super sibuk? berikut penjelasan beliau:

Empet-empet harus sering dilakukan, tapi melakukannya jangan ngotot, karena kalau ngotot bisa berakibat bokong jadi pegal. Sebaiknya lakukan dengan lembut saja, tetapi dilakukan terus menerus.  minimal 1500x perhari nya. Akan lebih baik lagi jika saat melakukan empet-empet dibarengi dengan  doa atau zikir untuk mendapatkan kesembuhan. Jika dilakukan maka Insya Allah LTK akan semakin Dahsyat daya sembuhnya. 

Selain empet-empet tadi ada tambahan yaitu lakukanlah jinjit jinjit sebanyak 1.000x per hari. tentu berat di awal, tipsnya adalah dengan membagi jinjit jinjit ini kedalam 7 waktu atau 5 waktu,
sesuaikan dengan kemampuan masing-masing, mulailah dengan 33x jinjit dibarengi dengan empet per satu waktu. Jika sudah terasa ringan,  biasanya dalam seminggu akan terasa lebih ringan, maka tingkatkan jinjit-jinjit dan empet-empet tadi sebanyak 10 hitungan menjadi 43x per satu waktunya, terus lakukan peningkatan sampai bisa mencapai 150x per satu waktu atau 200x per satu waktu. 
Itu merupakan pesan dari Semu (istri laoshe) pada saya, ketika peti jenazah  Laoshe diturunkan ke lubang kubur, di Lawang, 12 jan 2019 yang lalu. 

Demikian sharing kali ini, jadi untuk mencapai kesehatan maksimal lewat cara Ling Tien Kung, jika mungkin lakukan Ling Tien Kung setiap hari. Jika tidak sempat maka lakukan 1.500 kali empet-empet dimana 1.000 kali empet disertai dengan jinjit-jinjit.

Semoga selalu sehat.

I'm Healthy and Happy

Tuesday, January 22, 2019

Otot untuk Buka Tutup

Tahukah kamu tentang Otot Sphincter?

Otot Sphincter ini merupakan otot pada organ tubuh yang berguna untuk membuka dan menutup saluran dalam tubuh, bentuk otot Sphincter ini melingkar. Otot Sphincter ini ada di beberapa organ tubuh seperti antara perut dan kerongkongan, yang kalau otot ini gagal menutup rapat maka menimbulkan reflux atau asam lambung naik ke kerongkongan, penyakit yang dikenal dengan namanya GERD. Otot Sphincter juga ada di anus disebut sebagai anal Sphincter dan ada di juga saluran kemih.

Mungkin saat mengajarkan teknik empet-empet, teman-teman instruktur sering ditanya ini sama seperti senam kegel ya? sering kan.. disini ada beda sedikit, jika senam kegel itu yang dilatih atau di empet-empet adalah otot Sphincter di saluran kemih, maka di Ling Tien Kung yang dilatih atau di empet-empet adalah otot Sphincter di anus. jadi itu bedanya.

Otot Anal Sphincter ada dua ada internal sphincter dan external sphincter. dua otot inilah yang kita gunakan ketika melakukan empet-empet. ini sebabnya Laoshe mengatakan melatih organ yang tidak terlihat. karena memang dua otot ini tidak bisa kita lihat.

Empet empet yang dalam bahasa cinanya fu kang. Merupakan gerakan dasar ling tien kung. Gerakannya menggunakan otot anal sphincter. Saya akan bahas 3 kondisi:
1.  Kondisi normal ketika anus tidak diapa apakan kita sebut loss .
2. Lalu Otot tsb ditahan atau anus dikatupkan/ditutup, gerakan ini kita sebut empet.
3. Kemudian setelah tertutup tarik lah otot tsb kearah dalam usus, gerakan ini kita sebut tahan.

Gerakan empet-empet ini adalah empet tahan empet tahan bukan empet loss emper loss. Artinya kita menahan otot anal sphincter lalu menarik kearah dalam, bukan tidak ditahan lalu ditahan. Semoga penjelasan ini cukup jelas ya..

Disarankan dari bangun tidur di pagi hari sampai kita tidur lagi di malam hari lakukanlah 1.500 kali empet empet dan ketika melakukan empet-empet jangan ngotot, karena jika ngotot bisa berakibat bokong jadi pegal, lakukanlah empet-empet dengan perlahan saja, tetapi berterusan atau kontinyu,  1.500 kali ini bisa dicicil, dengan satu kali cicilan minimal 25 kali hitungan. 

Semoga sharing ini bermanfaat.

I'm Healthy and Happy

Monday, January 21, 2019

Pentingnya Protein

Saat mengambil pelatihan Instruktur Ling Tien Kung Laoshe mengajarkan bahwa empet-empet anus berfungsi untuk mengembalikan fungsi hipotalamus seperti kondisi saat kita masih anak-anak.

Hipotalamus ini sendiri berfungsi dalam memproduksi semua hormon, di mana salah satunya endorphin. Selain endorphin masih banyak lagi hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus ini. 

Nanti dari hormon-hormon ini dikirimkan oleh Hipotalamus ke organ-organ yang menghasilkan enzim, selanjutnya enzim-enzim inilah yang berfungsi memperbaiki metabolisme tubuh, saat metabolisme tubuh kembali seperti kondisi kita saat kanak-kanak maka saat inilah proses self healing terjadi.

Proses penyembuhan adalah proses pergantian sel. Sel yang mati digantikan dengan sel yang baru, proses ini sangat baik pada kondisi tubuh kanak-kanak dibanding kondisi tubuh orang tua.

Salah satu zat yang dibutuhkan untuk memperbaiki sel adalah protein, dan protein ini tidak dihasilkan oleh tubuh. Melainkan dari makanan. Sehingga kita tetap butuh mengonsumsi nutrisi yang cukup dan seimbang sesuai dengan kondisinya. Terutama protein.

Sumber proteinpun bermacam-macam, jika tubuh mendapatkan sumber protein berkualitas tinggi maka organ tubuh yang sudah dimaksimalkan kinerjanya dengan Ling Tien Kung akan semakin maksimal karena mendapat input berupa protein dengan kualitas tinggi. Ingat ada istilah garbage in garbage out. Dalam bahasa depok, kalau yang masuk sampah maka keluarnya juga sampah. Jika makanan yang kita makan mengandung nutrisi berkualitas terbaik maka hasilnya juga maksimal dibanding hanya makan makanan seadanya yang mengandung nutrisi berkualitas biasa saja. Di sini penting sekali kita untuk memperhatikan apa yang kita makan..

I'm Healthy and Happy

Cara Halus atau Cara Kasar

Selamat Pagi...

Judulnya cara halus atau cara kasar.. ini sebenernya saya mau cerita tentang Soft Sales dan Hard Sales.

Ayo.. apa hubungannya pengelolaan sasana LTK dengan sales. Saat kita, instruktur atau pengelola sasana LTK ingin mengajak orang latihan dengan cara ngobrol person to person, atau chat person to person maka kita sedang menjalani fungsi sales.

Saya ingin menceritakan ada dua teknik dalam sales yaitu:

1. Soft Sales

Teknik ini kita menjual dengan tersirat, misal dalam obrolan dengan teman kantor yang baru saja sembuh setelah dirawat karena tekanan darahnya naik: "eh.. kemarin kamu gak masuk ya kenapa? Oo.. dirawar.. karena tekanan darah tinggi. Iya.. saya dulu juga punya hipertensi, tapi setelah saya rutin melakukan ling tien kung, tekanan darah saya normal sekarang.".
Ini terlihat seperti ngobrol biasa kan ya.. padahal ada kalimat tersirat yang menjual latihan ling tien kung.

2. Hard Sales

Cara ini lebih memaksa, menggunakan kalimat ajakan atau kalimat perintah langsung. Dalam kasus teman kita yang baru masuk setelah dirawat tadi contohnya begini: "eh.. kamu kan tekanan darah tinggi tuh sampai dirawat begitu. Besok sabtu ikut aku ya latihan Ling Tien Kung. Biar kamu sehat. Datang ya. ".
Kalau kita perhatikan contoh kedua lebih jelas menjualnya kan ya..

Nah sekarang kita sudah kenal soft sales dan hard sales. Sekarang bagaimana cara menggunakannya? Kapan kita menggunakannya? Sales ini merupakan sebuah seni. Sehingga tidak ada panduan baku kapan kita harus gunakan soft sales atau hard sales. Padukan saja, karena mengajak orang bukan terletak pada kalimat ampuh yang kita gunakan melainkan terletak pada persisten atau kegigihan kita dalam  mengajak teman kita itu. Jadi bisa kita padukan semisal 3 kali lakukan soft sales, kalau sudah 3 kali dgn ajakan halus gak bisa, baru kita gunakan hardsales.

Demikian sharing sedikit mengenai softsales dan hardsales.

Ling Tien Kung... JAYA!!!

I'm Healthy and Happy

HNP

HNP merupakan singkatan dari Herniated Nucleus Pulposus. Sebuah kondisi dimana tulang belakang bergeser sehingga saraf menjadi tertekan. Di dalam bahasa Depok kita mengenal dengan Syaraf Kejepit.

HNP bisa saja tejadi di setiap ruas tulang belakang, jika HNP terjadi di ruas bagian bawah maka penderita akan mengalami nyeri di daerah punggung bawah, menjalar ke panggul dan kaki. Jika HNP terjadi di ruas bagian atas maka penderita akan mengalami sakit di bagian leher, bahu dan lengan.

Permasalahannya saat instruktur LTK kedatangan peserta yang menderita HNP maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Penderita HNP memiliki masalah di tulang belakang yang terletak di daerah punggung. Untuk itu instruktur diharapkan memperingati peserta penderita HNP untuk tidak melakukan gerakan-gerakan membungkuk atau menekuk tulang punggung ke arah depan seperti lipet pinggang dan gaya kodok. Jika peserta merasa mampu dan ingin melatih maka diingatkan untuk "jangan ngotot".

2. Gerakan streching tulang punggung dengan menarik tulang punggung ke arah belakang ada di gerakan buka jendela langit, goyang pinggang, derap kuda dan gaya belalang. Ini terapi untuk tulang belakang, tapi peserta punya HNP. Sehingga walau terapi ini bagus untuk pengobatan HNP nya, tetap perlu berhati-hati ingat pesan Laoshe untuk "Sabar" dan "jangan ngotot".

Demikian sharing kami untuk kasus peserta dengan HNP, kasus HNP sendiri ada di buku ling tien kung edisi 1 halaman 171, bisa kembali dibaca baca. Menurut kesaksian diawal menjalani terapi LTK beliau tidak bisa jalan selama 2 hari. Tetapi setelah ditekuni, akhirnya sudah tidak pernah menderita sakit punggung karena HNP lagi.

Demikian sharing hari ini.. saya menghimbau teman-teman instruktur untuk kembali membaca buku Ling Tien Kung edisi 1 lagi, agar pengetahuan kita selalu update. Setiap membaca ulang akan ada sesuatu hal baru yang bisa kita pelajari lagi.

Ling Tien Kung... JAYA!!!

I'm Healthy and Happy

Menjadi Penguasa Panggung

Hi.. Selamat Pagi.. 

Jumpa lagi dengan saya, Dial dari sasana LTK Healthy Happy Kota Depok. 

Saya sering mendengar cerita ada peserta yang sebenarnya kepingin menjadi instruktur, secara gerakan sudah menguasai, sudah tahu bagaimana membimbing peserta, sudah bisa juga menjawab pertanyaan peserta. Peserta seperti ini kalau boleh saya sebut sebagai Bakal Calon Instruktur (Balon Instruktur). Cuma masalah waktu saja sampai ada pelatihan instruktur lalu ia ikut maka ia akan resmi dilantik menjadi instruktur LTK tingkat dasar. Lalu kendala pertamapun terjadi, instruktur baru ini merasa gugup, kehilangan keberanian saat diminta untuk menjadi peraga di depan peserta. Ini kita sebut sebagai Demam Panggung. 

Bagaimana nih caranya agar kita tidak mengalami demam panggung.. Saya akan berbagi pengalaman lewat tulisan ini. 

Demam Panggung itu adalah hal biasa, hampir semua orang terkenal pernah mengalami demam panggung. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam panggung ini. Perlu kerja sama dengan instruktur seniornya agar peraga baru ini bisa menjadi peraga yang baik. 

1. Instruktur Senior janganlah menembak juniornya untuk tiba-tiba menjadi peraga. Beritahulah minimal 3 hari sebelumnya. Biarkanlah instruktur baru atau balon instruktur untuk mempersiapkan dirinya untuk menjadi peraga.

2. Bagi Balon Instruktur atau Instruktur Baru yang akan menjadi peraga untuk pertama kali, berpikir positif sangat diperlukan. Jangan takut malu. Jangan takut salah. Percayalah tidak ada seorangpun yang akan mengingat kalau kita berbuat salah di depan umum. Dalam sekejap orang akan lupa seandainya kita berbuat salah, baik salah dalam gerakan, lupa gerakan dll. Percaya diri saja. Katakan pada diri sendiri:  "Saya sangat bersemangat!!!"

3. Kenali panggung.. Ada baiknya datang lebih awal, ketika masih sepi berdiri dulu di depan tempat peraga berdiri. Bayangkan didepan sudah ramai peserta. Tempat berdiri peraga adalah panggung. Peraga adalah ratu/raja panggung. Karena Peraga sudah datang duluan sehingga panggung itu milik peraga. Kenali dan kuasai dulu panggung itu sebelum benar benar memperagakan gerakan LTK. 

4. Lakukan sesuatu untuk memecah ketegangan. Yel yel kelihatannya berguna untuk membangkitkan semangat berlatih peserta. Tapi sebenarnya yel yel berguna untuk menimbulkan keberanian peraga atau pemimpin latihan. Teriakkan yel yel agar rasa takut hilang.. 

5. Instruktur senior sebaiknya melakukan gerakan di belakang, di tempat yang terlihat oleh peraga baru, tujuannya adalah jika seandainya peraga lupa karena grogi, maka dia masih bisa melihat gerakan seniornya. 

6. Tips terakhir, semakin sering dilakukan maka akan menjadi biasa. Kalau sudah biasa maka tidak akan demam panggung lagi. 

Demikian 6 tips untuk balon instruktur atau instruktur baru yang masih suka grogi kalau diminta menjadi peraga di depan. Semoga tips ini bermanfaat. 

Ling Tien Kung.... JAYA!!!

I'm Healthy and Happy

Gadis cantik itu bernama Aida..

Suatu pagi saat aku akan naik commuterline di stasiun, aku melihat ada seorang gadis cantik yang kerepotan dengan tas bawaannya. Akupun menghampiri dan berkenalan ternyata ia bernama Aida.. Halah... apaan sih.. kok jadi novel, bukan edukasi...

Selamat Pagi kawan-kawan Instruktur Ling Tien Kung dan pengelola Sasana Ling Tien Kung yang saya hormati. Sharing kali ini adalah tentang sebuah istilah di marketing yang biasa disebut dengan AIDA. Merupakan singkatan dari Attention/Awareness, Interest, Desire, dan Action.

AIDA ini biasa digunakan oleh orang-orang marketing sebagai panduan dalam membuat iklan.. Iklan? Ya iklan.. Kita sebagai instruktur LTK atau Pengelola Sasana LTK biasanya mengiklankan dengan cara menyebarkan tulisan atau brosur lewat aplikasi chat Whatsapp atau lewat media sosial. artinya kita membuat sebuah iklan.

Ada beberapa hal yeng perlu diperhatikan dalam sebuah brosur atau tulisan promosi:
1. Definisikan dulu segmen market yang ingin kita bidik, lalu sesuaikanlah gaya bahasa dalam brosur atau tulisan kita sesuai dengan gaya bahasa yang umum digunakan oleh segmen market yang kita bidik.

2. Terapkan AIDA.
ini agak panjang... ada dua cara yang pertama terapkan AIDA ini dalam satu kali broadcast brosur atau tulisan. Jadi dalam tulisan ini ada satu kalimat yang bertujuan untuk memberitahu bahwa tulisan atau brosur ini tentang Ling Tien Kung.. lalu ada minimal satu kalimat dalam brosur atau tulisan yang bertujuan membuat pembaca tertarik untuk ikut Ling Tien Kung. lalu minimal ada satu kalimat yang bertujuan untuk membuat pembaca memutuskan untuk ikut LTK. terakhir ada minimal satu kalimat yang sifatnya mengajak, agak memaksa secara halus agar pembaca melakukan actiion untuk ikut LTK.

Cara kedua dengan bertahap. Misal nih ya.. kita latihan di hari Sabtu.. maka hari Senin saya sudah mengirimkan brosur yang sifatnya membangkitkan awareness atau bahasa depoknya membuat orang itu ngeh kalau ada Sasana Ling Tien Kung di dekat rumahnya dia.
lalu di hari  Selasa dan Rabu saya akan memberikan testimoni testimoni agar bertujuan pembaca tertarik dengan Ling Tien Kung
lalu di hari Kamis saya akan mulai menceritakan tentang sasana yang ingin saya ajak mereka bergabung, tentang mudah dan hepinya bergabung di sasana LTK kami. , tentang keakraban dan manfaat lain selain sehat. tentang free nya LTK. sebenarnya mirip dengan tulisan sebelumnya namun ini lebih intens karena bertujuan agar pembaca memutuskan. 
nah..
di hari jumat saya mulai menggunakan kalimat ajakan, menggunakan kata yang mau berkonsultasi saya tunggu ya di halaman masjid jam 6.45. Atau kalimat kita akan mulai jam 7 pas.. maka bapak/ibu jangan terlambat ya..

3. Gunakan gambar yang menarik dan tulisan yang singkat tapi padat akan informasi.

4. jangan lupa cantumkan nomor dan nama yang bisa dihubungi,

Ini kira-kira sharing dari saya tentang bagaimana cara mempromosikan sasana Ling Tien Kung kita.. Semoga sharing saya bermanfaat, semoga sharing saya memicu instruktur dan pengelola sasana lain untuk sharing juga..

I'm Healthy and Happy

Sunday, January 20, 2019

Apakah Self Healing bisa memperpanjang usia?

Pertanyaan umum yang sering ditanyakan adalah apakah dengan rutin melakukan  Self Healing seperti Ling Tien Kung kita tidak akan menua dan tidak akan mati? Atau dengan kata lain apakah Self Healing seperti Ling Tien Kung bisa memperpanjang usia kita?

Jawaban dari pertanyaan ini ada di buku Ling Tien Kung edisi 1 halaman 63 dan 64. Laoshe langsung yang menuliskan jawabannya. Di tulis di halaman tersebut perumpamaan sebuah mesin mobil, sebaik apapun kita rawat mesin mobil maka ada masa dimana mesin tsb harus kita ganti karena memang ada usia pemakaian. Perawatan yang baik hanya berfungsi memaksimalkan kemampuan komponen sampai usia pakai yang sudah dirancang oleh pabrik. Jika komponen mobil misalnya sudah dipersiapkan oleh pabrik untuk masa pakai misal 1 tahun, perawatan yang baik hanya bisa memaksimalkan masa pakai. Tetap tidak bisa memperpanjang masa pakai yang sudah dirancang oleh pabriknya.

Demikian juga dengan tubuh kita, Allah Tuhan yang menciptakan kita sudah menentukan masa pakai tubuh kita, tidak ada lagi yang bisa memperpanjang masa pakai tubuh kita kecuali yang menciptakannya sendiri. Fungsi Self Healing seperti Ling Tien Kung adalah perawatan maksimal, sehingga organ organ tubuh kita tetap berfungsi maksimal sampai waktu yang memang sudah ditentukan.

I'm Healthy and Happy

Friday, January 18, 2019

Brand Image

Brand Image adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap Brand ini sendiri. Jika Brand Image baik maka penerimaan customer terhadap brand ini juga baik sehingga mudah kita menjual brand ini, jika brand image jelek maka penerimaan customer terhadap brand juga kurang baik, sehingga sulit bagi kita untuk menjualnya. Ini cerita awal saya dan istri saya Wenty membuka Sasana Ling Tien Kung Healthy Happy.

Hal yang umum dilakukan oleh para instruktur baru ketika membuka sasana mereka adalah membuat materi entah tulisan atau brosur elektronik untuk disebar (broadcast) lewat sosial media. Kamipun melakukan itu diawal sasana kami berdiri, bahkan sampai sekarang pun masih kami lakukan.

Awal awal saya tidak buat brosur elektronik, hanya membuat tulisan saja. Lalu saya broadcast ke beberapa whatsapp grup, dibawah tulisan yang intinya menceritakan sedikit tentang Ling Tien Kung lalu menceritakan sedikit manfaatnya, menekankan kalau ikut gratis, kemudian meletakkan tempat dan jadwal latihan, nama dan nomor whatsapp saya untuk mereka hubungi kalau tertarik ikut.

Lucu ya.. tulisan saya ini menyebar tidak hanya di kota depok. Padahal saya hanya menyebar ke whatsapp grup yang isinya orang orang depok saja. Tulisan saya sampai ke surabaya, lalu menyebar di surabaya kemudian dikirim kembali ke seorang ibu yang tinggal di daerah citayam. Ibu ini menelepon saya, beliau bilang dapat broadcast dari kakaknya dia yang tinggal di surabaya.

Ibu ini bercerita kalau dia berobat ke  RSPAD Jakarta, lalu dokternya menyarankan beliau untuk terapi Ling Tien Kung. Beliau bingung harus mencari terapi Ling Tien Kung kemana.. bertahun tahun beliau mencari sampai ia menerima broadcast saya yang dikirimkan kakaknya dari Surabaya. 

Di sini saya hanya ingin mengatakan bahwa enak kita kalau harus menjual sebuah brand jika brand imagenya sudah baik, yang mana brand tersebut sudah cukup dikenal, sudah memiliki reputasi luar biasa. Ya seperti kasus saya ini,  saya hanya cerita sedikit tapi saya dapat banyak respon positif. Ibu ini hanya satu dari sedemikian banyak orang yang merespon broadcast saya.

Brand Ling Tien Kung adalah brand yang memiliki brand image luar biasa. Jadi saran saya buat teman teman sesama instruktur Ling Tien Kung.. percaya diri saja mempromosikan ling tien kung. InsyaAllah mendapat respon positif, InsyaAllah berkah.

Semoga Allah memberikan rahmatNya pada kalian. Amiiin..

I'm Healhty and Happy

Sharing tentang Membuka dan Mengelola Sasana Ling Tien Kung


Hai teman-teman.. sedikit share pengalaman saya ya.. bulan Agustus tahun 2018 saya resmi menjadi  seorang Instruktur Ling Tien Kung bersertifikasi. Setelah mengikuti pelantikan di Surabaya. Pada akhir acara kami dilantik langsung oleh Laoshe dan resmi menjadi Instruktur Ling Tien Kung tingkat dasar. Lalu ada sedikit speech dari ketua Yayasan MPET2 bpk Brigjen (Purn) Drs Edy Prawoto SH, M.Hum yang menyatakan bahwa setelah menjadi instruktur Ling Tien Kung kami diminta untuk membuka sasana sendiri, karena ada target dari pengurus yayasan bahwa 1 instruktur 1 sasana. Wow.. saya kaget, karena kalau seandainya saya tahu setelah naik tingkat di Ling Tien Kung harus membuka sasana sendiri mungkin saya tidak akan berangkat ke Surabaya dari Jakarta untuk mengambil pelatihan ini. Tapi mau bilang apa, sudah dilantik. Singkat cerita sekarang saya dan istri saya sudah membuka dan mengelola sebuah sasana Ling Tien Kung di kota Depok. Kami menamakan sasana kami ini Sasana Ling Tien Kung Healthy Happy.

Saya yakin bukan hanya saya yang bingung tentang bagaiman caranya membuka sebuah sasana Ling Tien Kung, bagi kalian para Instruktur baru. Baiklah.. saya coba share pengalaman saya waktu membuka sasana Healthy Happy di kota Depok. Saya banyak menganalogikan membuka sasana ini seperti membuka tempat usaha di sebuah wilayah baru.. menurut saya sih analogi ini bisa kita gunakan, karena membuka tempat usaha di sebuah wilayah baru tantangannya mirip dengan membuka sasana baru. Ada 5 point yang saya pilih untuk saya share di tulisan ini:
  1. Memilih Lokasi yang tepat
  2. Merencanakan Konsep Pendanaan Sasana
  3. Studi banding dengan sasana lain
  4. Mengenal Peserta Sasana LTK kita sendiri
  5. Mencari kandidat Instruktur baru di sasana LTK kita


1. Memilih Lokasi yang tepat

Salah satu faktor yang menentukan banyaknya peserta dari sebuah sasana adalah lokasi. Jika sasana diibaratkan sebuah tempat usaha, banyak coach entrepreneurship yang menekankan bahwa kunci dari sebuah usaha adalah lokasi, lokasi dan lokasi, sampai tiga kali lokasi ini disebut. Jika kita terjemahkan kedalam Pembuatan sebuah sasana, maka pemilihan lokasi ini perlu mempertimbangkan beberapa aspek seperti:

  •       Apakah mudah dijangkau oleh orang yang tidak memiliki kendaraan
  •       Apakah ada lahan parkir yang cukup untuk orang yang datang dengan kendaraan sendiri
  •      Apakah orang luar memiliki akses masuk menuju lokasi latihan
  •      Berapa banyak peserta yang bisa berlatih bersama di lokasi yang kita inginkan
  •      Jika hujan apakah ada tempat alternatif untuk berlatih
  •      dll

Kita juga perlu mendekati pemimpin wilayah, cara terbaik untuk bisa lancar dalam pembukaan dan promosi adalah dengan mendekati pemimpin wilayah tempat sasana kita berada. Butuh skill khusus memang untuk bisa dekat dengan pimpinan wilayah. Jika sasana kita berada di halaman sebuah kantor maka pimpinan kantor perlu kita dekati, jika sasana kita berada di taman sebuah perumahan maka pengurus RT dan pengurus RW bahkan kalau perlu Lurah dan Camat perlu juga kita dekati. Efeknya akan jauh berbeda dibanding kita jalan sendiri.

Sekarang sudah era teknologi digital, kita juga bisa melakukan promosi Sasana Ling Tien Kung kita lewat jalur digital, seperti kirim broadcast ke whatsapp grup. Jika teman-teman mengirim satu broadcast tentang latihan Ling Tien Kung, jangan heran kalau broadcast ini akan menyebar kemana-mana dengan sendirinya. Pertama disebabkan karena teknologi digital, yang membuat orang senang sharing informasi dan sharing informasi ini dilakukan dengan sangat cepat. Kedua nama Ling Tien Kung ini sudah cukup menjual, percaya sama saya kalau effort yang kita perlukan tidak terlalu besar untuk mempromosikan Sasana Ling Tien Kung kalian. Orang yang menerima informasi bisa googling sendiri dan akan mendapatkan seabrek testimoni positif tentang Ling Tien Kung.

2. Merencanakan Konsep Pendanaan Sasana

Memang prinsip dasar dari Ling Tien Kung adalah sehat tanpa obat, tanpa alat dan tanpa ragat (bayar). Namun kita juga sama sama tahu kalau sebuah organisasi apapun bentuknya termasuk sasana Ling Tien Kung pasti membutuhkan dana berupa uang kas agar bisa berjalan. Sebuah sasana membutuhkan seperangkat audio untuk memutar instruksi-instruksi gerakan, ini merupakan dana. Jika ada dana lebih maka membutuhkan layar bisa berupa LCD besar ataupun proyektor dan juga laptop, ini juga membutuhkan dana. Belum lagi menyediakan air minum untuk peserta dikarenakan sehabis latihan peserta perlu minum agar mereka tidak dehidrasi, dana lagi kan.. beberapa sasana bahkan menyediakan sarapan seusai latihan, ini juga dana lagi..  Dana ini tidak bisa dihindari sehingga perlu kita rencanakan, persiapan paling minim adalah perlu dipikirkan darimana peralatan audio untuk latihan, apakah meminjam dulu, atau apa yang ada dirumah kita bawa untuk latihan pertama nanti, atau hanya suara dari handphone dikarenakan di awal mungkin peserta hanya dibawah 10 orang saja. Bagaimanapun bentuk latihan, kita sebagai instruktur Ling Tien Kung perlu merencanakan ini. Survey dulu tempat latihan, untuk mencari di mana bisa mendapatkan sumber listrik.

Lalu perlu juga dipikirkan bagaimana dengan konsep pendanaan dari sasana yang ingin kita bangun. Jika mengacu pada pengamatan saya terhadap sasana yang sudah berjalan ada beberapa case yang bisa menjadi sumber pendanaan sasana:
  •          Menetapkan uang iuran per anggota per bulan
  •        Hanya mengandalkan kotak sumbangan seikhlasnya setiap latihan.
  •        Menginduk pada perusahaan, dimana nantinya perusahaan yang akan membiayai operasional dari sasana
  •        Menaikkan sedikit harga pembelian seragam dan buku untuk tambahan uang kas sasana.
  •        Mungkin teman-teman bisa menambahkan ide kreatif tentang bagaimana menambah uang kas sasana LTK kita, tapi ingat.. sebagai instruktur kita tidak menjual ilmu Ling Tien Kung. Kita hanya butuh dana untuk mengelola sasana, mohon tetap pegang kuat prinsip dasar ini.


3. Studi banding dengan sasana lain
Sasana yang kita dirikan bukan satu satunya sasana yang ada, ada banyak sasana yang sudah lama berdiri dan memiliki banyak peserta. Perlu kita sekali sekali dengan sengaja mendatangi sasana lain, sekedar untuk melakukan studi banding. Siapa tahu ada hal baik yang dilakukan di sasana lain yang bisa kita copy paste di sasana kita. Kita sebagai instruktur Ling Tien Kung perlu selalu merasa rendah hati, siap untuk selalu belajar dari siapapun. Janganlah merasa sombong menganggap bahwa sasana kita adalah sasana yang terbaik. Semua sasana memiliki keunikan masing-masing, dikarenakan berlokasi di tempat yang berbeda, memiliki karakteristik peserta yang berbeda pula.
Seorang pengelola sasana LTK yang baik perlu jeli dalam menilai apa saja yang menjadi kekuatan (Strength) dan tantangan (Challanges) dari sasana yang ia bina. Kekuatan dan Tantangan ini sangat dipengaruhi oleh variasi dari peserta dan lokasi sasana. Sehingga kekuatan dan tantangan setiap sasana tentu berbeda-beda. Dengan banyak melakukan studi banding, kita bisa belajar dari pengelola sasana lain yang akan membantu untuk memahami Strength dan Challanges dari sasana kita.

4. Mengenal Peserta Sasana LTK kita sendiri

Jika diibaratkan sebuah bisnis maka peserta sasana LTK adalah customer kita. Kita sebagai instruktur dan juga pengelola sasana LTK perlu dengan sengaja mengenali peserta kita dengan baik. Kita perlu tahu apa motivasi mereka bergabung dengan sasana kita, jika mereka memiliki penyakit kita perlu cari tahu apa yang mereka derita untuk kemudian secara rutin (misal 3 bulan sekali) kita pantau perkembangan kesembuhannya, bagaimana kondisi keuangan peserta dikarenakan walau gratis mereka tetap perlu membeli seragam berupa kaos, celana training dan sepatu. Mungkin perlu membayar iuran bulanan sasana.  Pola hidup mereka juga perlu kita kenali, percuma juga mereka menterapi diri sendiri jika pola hidupnya tidak sehat, mungkin perlu kita edukasi peserta kita agar memiliki pola hidup sehat. Untuk itu sebagai insrtuktur tetaplah membuka diri untuk belajar tentang pola hidup sehat. Kita juga perlu memotivasi peserta kita agar rajin latihan walau tidak di sasana kita.

Cara yang paling mudah dalam mengenali peserta sasana kita sendiri adalah menerapkan sebuah teori di bisnis yang disebut dengan CRM (Customer Relationship Management). Kunci rahasia dari CRM adalah komunikasi dan mencatat. Kami di Sasana Healthy Happy menggunakan form isian anggota sasana yang dirancang khusus oleh istri saya. Namun selain mencatat, saya tetap merekomendasikan sebagai instruktur dan pengelola sasana untuk tetap melakukan komunikasi dengan peserta, kita adalah tuan rumah di sasana. Maka sebagai tuan rumah kita harus ramah. Dalam menjalin hubungan menurut saya kita ajak ngobrol satu per satu, jangan lakukan ngobrol dengan kita sebagai instruktur di depan menggunakan mic. Tapi hampirilah peserta secara bergantian dan buat percakapan itu exclusive khusus untuk dia. Sehingga peserta merasa diperlakukan spesial, buatlah peserta merasa nyaman berada di komunitas yang baru ini. Ketika memulai komunikasi dengan peserta LTK kita sebagai instruktur harus tersenyum. Pak Ganie, selaku ketua korwil LTK Jabodetabek mengajari satu hal yang baik sekali yaitu tersenyum. Senyum akan mencairkan suasana. Setelah senyum kita bisa gunakan teknik FORM aslinya FORM ini adalah Family, Occupation, Recreation dan Message. Tapi kita sedang berada di dunia Ling Tien Kung saya coba gantikan Message dengan Motivation. Artinya kita pertama senyum, lalu bisa melontarkan pertanyaan untuk mencairkan suasana menanyakan tentang keluarga peserta,  lalu tanya tentang pekerjaan atau bisnisnya dia, lalu berkembang apa rekreasi atau hobi yang biasa dia lakukan dalam waktu senggang.. sembari pelan pelan kita tanyakan apa motivasi dia mengikuti latihan Ling Tien Kung. Apakah dia menderita sakit atau hanya menjaga kesehatan. Setelah kita tahu, lalu bandingkan dengan form isian yang ia tulis sendiri. Untuk selanjutnya secara rutin kita tanyakan apakah ada kesembuhan dari sakitnya setelah melakukan terapi Ling Tien Kung, jika ya ada kesembuhan setelah berapa lama, setelah berapa kali latihan. Kita butuh data data seperti ini.  Lalu kita mintakan kesediaan dia untuk suatu saat memberikan testimoni di depan peserta lain, bisa sebelum atau juga bisa sesudah latihan. Keakraban seperti ini akan membuat peserta merasa nyaman berada di sasana kita. Testimoni testimoni dari sesama peserta akan memotivasi semangat latihan.


5. Mencari kandidat Instruktur baru di sasana LTK kita

Kita tidak mungkin sendirian mengurus sasana yang kita bentuk. Butuh partner untuk mengelola sasana, idealnya satu sasana memilliki minimal 6 instruktur, agar cukup orang yang memperagakan, lalu ada yang berkeliling untuk memperbaiki gerakan. Untuk itu sebagai seorang pengelola sasana LTK, kita perlu lihai mencari siapa saja dari peserta di sasana kita yang bisa kita ajak untuk pergi dengan biayanya sendiri menjadi instruktur Ling Tien Kung dan mengabdikan diri ke misi sosial Ling Tien Kung ini. Kita juga perlu bijak menyikapi bahwa semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita tidak bisa menuntut semua orang akan sehebat diri kita. Mungkin saja ada instruktur yang ahli dalam mengelola sasana tapi memiliki keteterbatasan kemampuan dalam membuka sasana baru. Di lain sisi ada beberapa instruktur yang ahli dalam membuka sasana tapi setelah sasana terbentuk lalu merasa bosan, merasa kurang tantangan sehingga kurang ahli dalam mengelola sasana. Sehingga menurut saya pribadi target bahwa satu instruktur satu sasana merupakan target kepengurusan wilayah. Bukan target individual instruktur. Perlu kolaborasi dalam merangkul semua keahlian yang dimiliki oleh para instruktur agar menjadi sebuah keselarasan. Sesuai dengan jiwa Ling Tien Kung, keselarasan, keseimbangan.  

Demikian sharing pengalaman saya.. semoga tulisan ini memacu teman-teman lain untuk juga sharing pengalaman mereka selama menjadi Instruktur Ling Tien Kung.


I'm Healthy and Happy