Monday, January 21, 2019

Cara Halus atau Cara Kasar

Selamat Pagi...

Judulnya cara halus atau cara kasar.. ini sebenernya saya mau cerita tentang Soft Sales dan Hard Sales.

Ayo.. apa hubungannya pengelolaan sasana LTK dengan sales. Saat kita, instruktur atau pengelola sasana LTK ingin mengajak orang latihan dengan cara ngobrol person to person, atau chat person to person maka kita sedang menjalani fungsi sales.

Saya ingin menceritakan ada dua teknik dalam sales yaitu:

1. Soft Sales

Teknik ini kita menjual dengan tersirat, misal dalam obrolan dengan teman kantor yang baru saja sembuh setelah dirawat karena tekanan darahnya naik: "eh.. kemarin kamu gak masuk ya kenapa? Oo.. dirawar.. karena tekanan darah tinggi. Iya.. saya dulu juga punya hipertensi, tapi setelah saya rutin melakukan ling tien kung, tekanan darah saya normal sekarang.".
Ini terlihat seperti ngobrol biasa kan ya.. padahal ada kalimat tersirat yang menjual latihan ling tien kung.

2. Hard Sales

Cara ini lebih memaksa, menggunakan kalimat ajakan atau kalimat perintah langsung. Dalam kasus teman kita yang baru masuk setelah dirawat tadi contohnya begini: "eh.. kamu kan tekanan darah tinggi tuh sampai dirawat begitu. Besok sabtu ikut aku ya latihan Ling Tien Kung. Biar kamu sehat. Datang ya. ".
Kalau kita perhatikan contoh kedua lebih jelas menjualnya kan ya..

Nah sekarang kita sudah kenal soft sales dan hard sales. Sekarang bagaimana cara menggunakannya? Kapan kita menggunakannya? Sales ini merupakan sebuah seni. Sehingga tidak ada panduan baku kapan kita harus gunakan soft sales atau hard sales. Padukan saja, karena mengajak orang bukan terletak pada kalimat ampuh yang kita gunakan melainkan terletak pada persisten atau kegigihan kita dalam  mengajak teman kita itu. Jadi bisa kita padukan semisal 3 kali lakukan soft sales, kalau sudah 3 kali dgn ajakan halus gak bisa, baru kita gunakan hardsales.

Demikian sharing sedikit mengenai softsales dan hardsales.

Ling Tien Kung... JAYA!!!

I'm Healthy and Happy